KOTA EMAS PENINGGALAN KERAAJAAN FIRAUN DITEMUKAN DI LUXOR
INFOKOMNOW.COM
byMuhammaDBakkaranG, S e n i n 1 2 A p r i l 2 0 2 1
MuHJanggOLatieFLegendS@ Setelah penemuan gunung emas yang mengandung
emas di Kongo Afrika Selatan, kini Pakar arkeologi Mesir menemui saki baki
sebuah kota kuno di padang pasir Luxor yang didakwa sebagai penemuan terbesar
pernah dijumpai di Mesir. Pasukan
arkeologi yang dipimpin ahli Arkeologi terkenal Mesir, Zahi Hawass mengumumkan
penemuan “ kota emas yang hilang “ itu merupakan kediaman lagenda Lembah Raja di
era kerajaa Firaun, penemuaan itu saat
tim dalam penggalian mencari kota yang hilang di bawah runtuhan pasir.
“ Kota ini dianggarkan berusia 3.000 tahun yang
berasal dari pemerintahan Amenhotep III, dan terus digunakan oleh Tutankhamun
dan Ay. Banyak misi pencarian datang dari luar negara sebelum gagal menemui
kota itu ”, Ujar SiDin Zahi Hawass. Berita penemuan kota Emas Firaun membuat semua Mata Dunia Tertuju ke Mesir, situs kota yang ditemukan para arkeologi itu
diyakini sebagai pemukiman administrasi dan industri terbesar di era itu, yang
terletak di tepi barat Luxor.
" Penemuan kota yang hilang ini adalah penemuan
arkeologi terpenting kedua sejak makam Tutankhamun "
dan " Penemuannya akan memberi kita gambaran yang
langka tentang kehidupan orang Mesir kuno ketika kekaisaran itu berada pada
posisi terkaya ", Ujar SiDin Betsy Bryan, seorang profesor Egyptology di
Universitas Johns Hopkins dan anggota misi arkeologi tersebut, dalam pernyataan,
sebagaimana dikutip INFOKOMNOW.COM, Jumat (9/4/2021).
Kota yang
hilang itu adalah yang terbaru dari serangkaian penemuan arkeologi yang digali dalam
beberapa bulan terakhir di seluruh negeri yang membawa pemahaman baru tentang
dinasti yang menguasai Mesir kuno. Pemerintah Mesir berharap temuan semacam itu
akan mendukung industri pariwisata yang sangat penting di negara itu, yang
dalam beberapa tahun terakhir terpukul oleh pandemi virus corona, serangan
militan Islamis, dan ketidakstabilan politik.
" Lapisan arkeologi memiliki hal tak tersentuh selama ribuan tahun, ditinggalkan oleh penduduk kuno seolah-olah baru kemarin ", Ujar pernyataan para arkeolog.
Para
arkeolog mulai menggali pada bulan September di area antara kuil Raja Ramses
III dan Amenhotep III. Menurut pernyataan para arkeolog, tujuan awal dari misi
tersebut adalah untuk menemukan kuil kamar mayat Raja Tutankhamun. "
Dalam beberapa minggu, tim sangat terkejut, formasi batu bata lumpur
mulai muncul ke segala arah ", Ujar
lanjut pernyataan tersebut dan “ Apa yang mereka gali adalah situs kota besar
dalam kondisi baik, dengan tembok yang hampir lengkap, dan kamar-kamar yang
penuh dengan peralatan kehidupan sehari-hari
".
Menurut
pernyataan dari tim arkeologi yang menentukan tanggal pemukiman tersebut
melalui prasasti hieroglif yang ditemukan di bejana anggur, cincin, scarab,
tembikar, dan batu bata lumpur dengan segel cartouche Raja Amenhotep III. Hawass mengatakan jalan-jalan kota diapit
oleh rumah-rumah, beberapa di antaranya memiliki tembok setinggi hampir 10
kaki. Kota ini aktif pada masa
pemerintahan Amenhotep III serta selama menjadi co-regency bersama putranya,
Amenhotep IV, yang juga dikenal sebagai Akhenaton. Kota itu kemudian digunakan
oleh Tutankhamun dan penggantinya, Raja Ay.
Mereka
menemukan beberapa daerah kantong kota seperti di bagian selatan, para arkeolog
menemukan toko roti dan dapur besar lengkap dengan oven dan tembikar untuk
menyimpan makanan. Mereka juga
menemukan distrik administrasi dan pemukiman yang dipagari oleh dinding zigzag
dengan hanya satu pintu masuk, menunjukkan itu untuk memberikan keamanan. Di area ketiga ada bengkel, Tim menemukan cetakan-cetakan untuk
menghasilkan jimat dan ornamen, yang tampaknya untuk kuil dan makam.
Di bagian
lain kota, kuburan dua ekor sapi atau lembu ditemukan di sebuah ruangan, di daerah lain ada sisa-sisa jasad, ditemukan
dengan tangan terentang ke samping dan tali melilit lutut. Tim sedang
menyelidiki kedua kasus tersebut untuk mendapatkan lebih banyak informasi
tentang praktik sosial selama era itu. Sebuah
kuburan besar ditemukan di sebelah utara kota, serta sekelompok kuburan yang
dipotong dari batu, " Pekerjaan sedang dilakukan dan misi
mengharapkan untuk mengungkap makam tak tersentuh yang penuh dengan harta
karun ", Ujar para arkeolog.
" Banyak misi luar negeri mencari kota ini dan
tidak pernah menemukannya ", Ujar SiDin Zahi Hawass, seorang arkeolog
Mesir dan mantan menteri negara urusan barang antik yang memimpin misi
tersebut, dalam pernyataan itu.
“ Kebudayaan suatu kaum, zaman dan Dinasti masa
lalu terlihat di peninggalannya “,
Said by
MuhammaDJanggOLatieFLegendS@
Komentar
Posting Komentar