FESTIVAL GEREWOL SUKU WODAABE NIGERIA, ACARA MENCURI ISTRI ORANG LAIN
INFORMASINOW.COM
byLaSikUAgaY,
S e n i n,
1 2 J
u l i 2
0 2 1
DominicuSDuraNLegendS@ Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok manusia yang kemudian diwariskan dari generasi ke
generasi, di berbagai negara di dunia
ini ada banyak budaya yang berbeda-beda lantaran mereka juga
berasal budaya dan cara hidup tradisi dari nenek moyang masing-masing yang
berbeda. Seperti di benua Afrika terdapat Negara yang memiliki budaya yang unik “ festival
Gerewol “, sebuah ritual yang sudah
berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat Nigeria dan sebagian di Chad.
Terlepas dari sentuhan modernitas yang telah melanda
sebagian besar Afrika, beberapa budaya masih sangat mengidentifikasikan diri
dengan tradisi dan kebiasaan yang telah lama mereka pegang. Mereka bangga dengannya dan terus mempraktekkannya hingga
sekarang, bagi mereka ini semua tentunya
sangat menarik, meski bagi sebagian orang itu bisa jadi tabu, Festival pencurian istri di Nigeria, Afrika Barat, cukup menarik dan
diselenggarakan secara resmi oleh suku tersebut, demikian dikutip dari laman
africanexponent, Kamis (10/06/2021).
Festival ini dipraktikkan oleh suku Wodaabe, yang juga
merupakan suku Fulani di Nigeria, Afrika Barat,
kegiatan ini telah menjadi kebiasaan yang disukai oleh beberapa orang,
sementara pada saat yang sama dibenci oleh beberapa orang yang tidak menyukai
gagasan bahwa istri mereka pergi ke pria lain.
Suku ini bangga dengan pandangannya tersebut, karena
anggapan dimana laki-laki
dianggap sangat sombong karena sangat percaya bahwa mereka adalah laki-laki
yang paling tampan bahkan para pria ini membawa cermin untuk memuliakan 'kesombongan'
ini.
Perkawinan adalah konsep yang agak liberal di inti
keberadaan suku, tetapi masih melekat pada fondasi patriarki yang kuat. Pernikahan bagi wanita adalah sesuatu yang
dilakukan pada masa bayi, meskipun wanita memiliki kebebasan untuk memiliki
pasangan seksual sebanyak yang mereka inginkan sebelum menikah. Setiap
tahun, suku Wodaabe mengadakan festival yang disebut Gerewol di mana para pria
berpakaian rumit, memakai make-up detail dan mengadakan semacam kontes
kecantikan, tujuan utama dari festival
ini adalah agar para pria ini mampu memberi kesan pada istri-istri pria lain.
Guérewol berarti “merebut istri orang” adalah kontes kecantikan
bagi pria, kaum muda mengenakan pakaian
warna-warni dan memilih perhiasan untuk mereka dengan cermat. Bulu indah di kepala
adalah sentuhan terakhir, Suku Wodaabe
bangga dengan kepercayaan budaya bahwa kecantikan dapat dinilai dari putihnya
mata, batang hidung yang lurus dan gigi yang putih. Oleh karena itu, riasan yang dilakukan sangat
menonjolkan fitur-fitur tersebut. Sebelum
festival dimulai, para pria menghabiskan waktu hingga enam jam untuk
mempersiapkan diri sehingga mereka dapat menari dan memamerkan
dirinya.
Wajah mereka dicat dengan tanah liat merah dan mereka menggunakan eyeliners untuk membuat
mata mereka tampak lebih putih dan menonjolkan gigi mereka yang tampak lebih
putih dan untuk tampil lebih tinggi, mereka memakai
bulu burung unta di rambut. Para pria
melakukan tarian, bergerak berputar-putar
dan tiga wanita tercantik dari
suku tersebut dipilih untuk menjadi juri
dan Wanita lain, yang sudah menjadi istri orang mengagumi pria yang
paling ingin mereka pilih sebagai suami kedua mereka.
Setiap orang yang lahir dari Suku Wodaabe Fula sejak kecil
telah dijodohkan oleh orang tua mereka,
sehingga jodoh mereka telah diketahui sejak mereka masih anak-anak dan pernikahan
ini pun sudah dilakukan juga sejak mereka masih kecil. Ketika beranjak dan sudah dewasa mereka akan
diberikan kesempatan untuk mencari wanita lain sebagai pendamping hidup
sungguhan, “ Pencarian wanita lain “ inilah
yang dilakukan lewat perayaan adat bernama Festival Gerewol.
Dalam tradisi tersebut, pria Wodoaabe akan mengenakan riasan
dan kostum rumit dan menari untuk membuat wanita atau istri orang tertarik dan jika beruntung, pria tersebut akan
mendapatkan istri baru dalam festival tersebut. Bahkan, jika pria tersebut dapat mencuri
tanpa diketahui oleh suami wanita tersebut, ia akan diakui secara sosial, loh !.
Dengan festival ini, jika seorang pria berhasil mencuri seorang istri tanpa tertangkap, pria itu kemudian menjadi suaminya yang diakui secara sah. Terlepas dari kemuliaan yang dirasakan oleh suku ini, beberapa pria tidak ingin istri mereka dicuri sehingga mereka tidak mengizinkan mereka untuk berpartisipasi dalam festival.
“ Setiap mahluk
berpasangan suatu hukum alam, meski cara mereka yang berbeda “,
S a i d
b y DominicuSDuraNLegendS@
Komentar
Posting Komentar