MASYARAKAT NEOLITIK DI CATALHOYUK TURKI, TELAH MEMILIKI PERTANIAN YANG SANGAT MAJU
INFORMASINOW.COM
ByMuhammaDNunukaN, S a b t u, 1 4 A
g u s
t u s 2 0 2 1
Situs Catalhoyuk pemukiman masyarakat neolitik terpadat, tertua peradaban manusia |
AndronGGurUKadiRJanggOLegendS@ Situs
Catalhoyuk di Anatolia, Turki, sudah sejak lama diteliti para arkeolog, paleontology
dan sejarawan, situs bersejarah itu sempat dihuni oleh
manusia purba sekitar 7.100 hingga 6.000 SM atau selama zaman Neolitikum. Yang menjadi menarik dari situs ini bagi
ilmuwan di seluruh dunia adalah ukurannya yang luas dan
diyakini sebagai salah satu pusat kota pertama di dunia dengan kepadatan
penduduk tinggi pada masanya, ini dibuktikan
dengan adanya bagian atap dan dinding
yang memiliki gambar rumit di dalamnya.
Peninggalan arkeologis lainnya yang ditemukan disitus itu sejak lama
adalah sisa-sisa tanaman yang hangus, berbagai artefak batu dan alat yang digunakan untuk bertani. Terkait kemajemukannya masyarakat di sekitar
Catalhoyuk dan temuannya yang cukup
banyak, para peneliti dari Pompeu Fabra Univesity Culture and Socio-Ecological
Dynamics, dan University of Leicester ingin mengetahui bagaimana kebiasaan
mereka di bidang pertanian kuno.
Kelompok penelitian itu menulis laporannya, A microbotanical and
microwear perspective to plant processing activities and foodways at Neolithic
Çatalhöyük di PLOS One, Juni lalu, bahwa
mereka menemukan gambaran secara dinamis tentang penggunaan dan pentingnya sumber daya tanaman liar oleh
penduduk Catalhoyuk di masa lalu. Kelompok
studi itu dipimpin oleh Carlos G. Santiago-Marrero, peneliti pradoktoroal dari
Pompeu Fabra Univesity bersma Tim mereka
menggunakan pendekatan inovatif yang menganalisis sisa-sisa mikroskopis
atau mikrobotani yang diambil dari peralatan purba.
Para peneliti meyakini situs yang mereka teliti ini menjadi adalah peradaban pertanian tertua umat manusia, mereka menemukan pengetahuan dari praktik pertanian dan penggunaan sumber daya tanaman dan tidak hanya di Catalhoyuk, tetapi di pemukiman arkeologi lainnya.
Batu-batu di situs Catalhoyuk ini awalnya diketahui hanya digunakan
untuk bercocok tanam saja, ternyata ada
sisa-sisa industri untuk memajukan penghidupan masyarakat setempat di masa
neolitik. Namun, sisa-sisa di situs
tersebut terjadi karena ada aktivitas manusia yang dilakukan, baik karena
memasak makanan, atau karena kebakaran yang tidak sengaja. Temuan inilah yang
menjadi gambaran terbatas terkait uniknya penggunaan sumber daya tumbuhan di
masa lalu yang para peneliti perdalami,
" Kami menemukan sisa-sisa
yang terperangkap di lubang dan celah artefak batu ini yang berasal dari waktu
digunakan ", Ujar tulisan para peneliti di laporannya, dan " Dan
kemudian melakukan studi sisa mikrobotani. Kemudian, mengungkapkan jenis
tanaman apa yang telah diproses dengan artefak ini di masa lalu ".
Di antara sisa-sisa yang mereka amati, mereka menemukan fitolit yang merupakan endapan silika opal di sel tanaman dan dinding sel. Para peneliti menulis, keberadaannya menjadi bukti petunjuk keberadaan bagian anatomi tanaman, seperti batang, gandum, dan jelai, yang sudah dipahami masyarakat. Sisa lain yang ditemukan juga pada pati yang memiliki senyawa glukosa yang digunakan oleh tanaman untuk menyimpan energi. Jumlah senyawa itu ditemukan begitu besar di banyak bagian tanaman yang dapat dimakan, seperti bij-bijian, dan umbi-umbian.
Para peneliti menyimpulkan, komunitas Catalhoyuk di masa lalu memang mengandalkan makanan dan perekonominannya dengan menanam sayuran seperti gandum dan kacang polong neski demikian, rupanya ada sumber daya yang masih liar di luar lingkar pertanaman yang diandalkan yang belum ditemukan di situs ini. Para peneliti menulis, sumber daya tumbuhan liar ini dimasukkan sebagai makanan, melalui proses yang kompleks, kemudian tumbuhan liar ini sepertinya dianggap sama pentingnya dengan tanaman domestik, yang kemungkinan besar digunakan secara teratur untuk melengkapi diet, saat krisis pangan.
Impresi seniman tentang peradaban Neolitik di Catalhoyuk, Turki, pd masa silam |
Impresi seniman tentang peradaban Neolitik di Catalhoyuk, Anatolia Tengah,
Turki, pada masa silam, " Di antara temuan, kami telah menunjukkan
bahwa masyarakat menggunakan berbagai macam tanaman umbi-umbian. Banyak dari
jenis itu milik keluarga taksonomi yang berpotensi beracun, yang memerlukan
pemrosesan atau penggunaan yang kompleks
", Ujar tuliasan para
peneliti dan " Ini menunjukkan pengetahuan fitokultural hebat
yang dimiliki oleh komunitas ini ". Banyak dari tanaman umbi-umbian ini justru
memiliki siklus hidup musiman yang terbatas. Para peneliti menyimpulkan proses itu sebagai
cara masyarakat Catalhoyuk kuno mengatur dan mengeskploitasi lingukungan tanaman
pada waktu yang berbeda dalam satu tahunnya.
Para peneliti juga mengungkapkan hal lain dari penelitian mereka, yakni pengelohan biji milet liar yang belum pernah ditemukan di antara tanaman yang hangus di lokasi oleh penelitian
sebelumnya , sedangkan pada peralatan pertanian masyarakat
kuno di situs diketahui digunakan untuk
hal lainnya, seperti untuk pengolahan industri makanan. "
Dengan menggabungkan bukti mikrobotani dengan jejak penggunaan, kami
telah menemukan proses seperti pengupasan biji-bijian, penggilingan kacang
polong, umbi-umbian dan sereal, dan bahkan penggunaan alat ini dalam kegiatan
lain yang tidak terkait dengan pemrosesan tanaman ",
Ujar para peneliti menyimpulkan.
“ Teknologi Pertanian salah satu
pengetahuan tertua dalam sejarah manusia “,
S a i d
b y
AndronGGurUKadiRJanggOLegendS@
Beberapa nama pepatah ini berunsur hiburan, sorry !!!
Komentar
Posting Komentar