SUKU NANAI “KOMUNIS PRIMITIP”, PENDUDUK ASLI RUSIA DI TIMUR JAUH

INFORMASINOW.COM

byPakeLEE,       S  e  l  a  s  a,   1   4       j    u    l    i        2  0  2  0

 

 


TokETaiwaNLegendS@   Sejak  lebih dari 150 tahun yang lalu, Timur Jauh  telah masuk menjadi bagian wilayah Rusia.  Pertengahan abad ke-19, bangsa Tiongkok dan Rusia berhasil menjamah wilayah yang kini dikenal sebagai Primorsky atau Timur Jauh dengan  mayoritas penduduk yang tinggal di wilayah tersebut merupakan orang dari suku Nanai, Udege  dan Oroch.  Kawin campur antara penduduk suku setempat dengan penduduk Tiongkok menghasilkan kelompok penduduk yang dikenal sebagai suku Tazy,   yang saat ini hanya tersisa sekitar 276 orang penduduk suku Tazy di wilayah tersebut.

Dadulu, penduduk asli Timur Jauh kerap disebut ‘inorodtsy’ (non-Rusia),  sekarang mereka dianggap  penduduk pribumi wilayah Timur Jauh. Terkadang penduduk Rusia juga menyebut mereka sebagai ‘orang kecil’ dari wilayah Amur (malye narody) yang bermakna pada jumlah anggota kelompok tersebut  bukan  ukuran fisik ataupun signifikansi kehadiran mereka.    Vladimir Arseniev, seorang ilmuwan, penulis  dan penjelajah yang menulis buku “Dersu Uzala” terinspirasi  dari penduduk Timur jauh.  Judul buku tersebut nama teman Arseniev  dari suku Nanai  pemandunya  selama ia menjelajahi wilayah Timur Jauh.   Tahun 1975, kerja sama Soviet dan Jepang  merilis film dari buku tersebut,  kemudian  Film karya Akira Kurosawa  memenangkan  Oscar Film Berbahasa Asing Terbaik.

Para ilmuwan mengelompokan penduduk di wilayah ini sebagai penutur bahasa Tunguso-Manchurian. Sebagian penduduk asli Timur Jauh telah melakukan urbanisasi sejak lama, tapi masih ada pula penduduk yang bertahan hidup di taiga (hutan jarum) hingga hari ini.  Hutan jarum yang ada di sana masih tetap tak terjamah dan tak tersentuh pembangunan, didominasi oleh elk, rusa Siberia, beruang, dan harimau lokal,  pekerjaan utama para penduduk pribumi taiga Timur Jauh adalah berburu dan mencari ikan  yang  bertahan hingga saat ini.

Ketika bangsa Rusia pertama kali bertemu dengan penduduk asli Timur Jauh, mereka terkagum-kagum akan kehebatan suku primitif tersebut dalam berburu menggunakan panah, menjala ikan menggunakan tombak, serta kemampuan mereka membuat perahu kayu yang digunakan untuk menyebrangi sungai. Perahu kecil yang mereka buat disebut omorochka, sementara perahu yang dapat mengangkut lebih dari satu orang disebut bata. Pakaian mereka terbuat dari kulit binatang, atau terkadang bahkan kulit ikan, yang dijahit sendiri.

Arseniev menyebut karakter penduduk asli Timur Jauh sebagai ‘komunis primitif’. Ia berpendapat bahwa gaya hidup mereka, hubungan antarpenduduk, serta pandangan mereka terhadap dunia, lebih adil dan alami dibanding orang-orang Eropa. Penduduk Timur Jauh menganggap semua hal sebagai benda hidup. Dersu bahkan menyebut semua benda sebagai ‘orang’, termasuk binatang, matahari, dan api. Penduduk Timur Jauh juga memiliki kesadaran lingkungan yang sangat tinggi.

Kini, jumlah penduduk asli yang tersisa di Timur Jauh sangat sedikit  yakni sekitar 1.500 hingga dua ribu orang,  besar  tinggal di bagian utara wilayah Timur Jauh  yakni di Distrik Terneysky, Krasnoarmeisky  dan Pozharsky.    Anda dapat menyaksikan kehidupan sehari-hari para penduduk Udege di masa kini melalui film  “The Forest People”  (Lesnye Lyudi),   film karya Vasily Solkin dan Gennady Shalikov ini dirilis pada 2012 dan dibuat atas kerja sama antara stasiun televisi Vladivostok dengan kelompok pecinta lingkungan Zov Taigi.

Jumlah penutur asli bahasa Udege yang tersisa saat ini sangat sedikit, namun banyak penduduk Udege yang masih menjalankan gaya hidup tradisional mereka.  Wilayah berpenduduk suku Udege yang paling terkenal adalah Krasny Yar, yang ditinggali oleh enam ratus penduduk   dan Azgu  dengan populasi sekitar dua ratus orang.   Desa tersebut sangat sulit dicapai, namun tak menyurutkan minat para turis dari Jepang, Korea, dan negara-negara lain untuk mengunjungi Festival Budaya Udege yang diselenggarakan di Krasny Yar setiap tahun.

Taman Nasional Legendaris Udege terletak di Distrik Krasnoarmeisky di wilayah Timur Jauh,  taman nasional ini menawarkan gambaran tentang kehidupan di taiga  dari  taman ini pemerintah  hendak membangun minat pariwisata berbasis lingkungan dan etnografis di area tersebut.  Pintu masuk taman nasional ini terletak di Desa Roshchino, yang dapat dicapai menggunakan bus atau mobil dari Vladivostok atau Khabarovsk.  Pemerintah juga tengah membangun sebuah taman nasional lain di bagian utara Primorye   yakni Taman Bikin yang dibangun di Distrik Pozharsky,  namun  pembangunan taman ini ditentang oleh penduduk asli setempat.

Pembangunan taman tersebut bertujuan melindungi Sungai Bikin—yang kerap disebut sebagai  “Amazon Rusia”  dari penebangan liar.   Namun, penduduk suku Udege dari Krasny Yar khawatir cara hidup tradisional mereka akan terganggu dengan kehadiran taman ini.  Di Rusia, penduduk suku primitif memiliki hak khusus dalam berburu dan mencari ikan, karena dua hal tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi mereka dan sekaligus bagian dari cara hidup mereka.

Pemerintah berjanji kepentingan penduduk setempat di wilayah tersebut akan tetap dijamin,  mereka dapat tetap bisa mengambil kayu hutan, kacang-kacangan, beri-berian, berburu musang dan ikan.  Pemerintah Timur Jauh pun menyebutkan bahwa Taman Nasional Bikin akan menjadi taman nasional pertama di Rusia yang dikelola oleh komunitas penduduk asli setempat.

 

 

 

  Banyak penduduk  Asli dapat bertahan dengan pola hidup  dan alam tradisionilnya  “,

S     a     i      d      b    y          TokETaiwaNLegendS@



Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIMPIADE KE-33 PARIS 2024 DENGAN BIAYA Rp 133,22 TRILIUN, DAN JIN BTS PEMBAWA OBOR.

PANAS PEMILU TURKI !! OPOSISI MENANG - ERDOGAN KALAH, BENTROKAN SENJATA

SEJARAH ROMANTIS AWAL TERCIPTANYA BECAK DAN HADIRNYA DI INDONESIA